Pantai Klayar : Keindahan yang harus
dinikmati dengan kewaspadaan
Sepulang perjalanan hari pertama, kami sampai dirumah
dengan sambutan hangat keluarga sahabat saya.
Semalaman itu kami bertukar cerita tentang pantai Srau dan pantai Watu
Karung. Dan Pantai Klayar yang akan kami
kunjungi besok harinya. Tak sabar untuk
membuktikan cerita kami malam itu tentang pesona Pantai Klayar.
Keesokan
harinya kamipun berangkat menuju Pantai Klayar.
Perjalanan menuju Pantai Klayar yang berjarak 19 km
dari simpang Punuk seperti perjalanan menuju pantai lainnya. Jalanan beraspal, tidak terlalu lebar,
berkelok-kelok dan turun naik. Sepanjang
jalan kami melalui hutan jati, ladang-ladang palawija dan pemukiman
penduduk. Dengan waktu tempuh kurang
lebih 1,5- 2 jam menggunakan kendaraan bermotor roda dua yang berkecepatan
sedang, akhirnya kamipun sampai di Pantai Klayar setelah melewati gerbang dan
membayar tiket masuk untuk orang dewasa seharga tiga ribu rupiah perorang.
Prasasti Pantai Klayar berisi informasi tentang Situs Pantai Klayar
Kesan pertama tentang Pantai Klayar hanyalah pantai
sebagaimana biasa seperti yang kami temui di tempat-tempat lain. Pesonanya belum terlalu nampak begitu kami
sampai. Yang terlihat adalah pantai yang berbatasan dengan samudera luas
terbentang dengan gelombang laut yang besar.
Tampak depan Pantai Klayar
Sepanjang pantai dipasang bendera
peringatan bagi pengunjung untuk tidak berenang atau sedekar bermain air.
Fasilitas yang melengkapi sepanjang pantai terdapat
kedai-kedai makanan dan minuman serta berderet-deret toilet yang ada disetiap
sudut. Menurut pedagang kalau hari libur
pengunjung sangat banyak sehingga toilet dapat menampung kebutuhan pengunjung. Kami datang saat itu bukan hari libur jadi suasana
sedang dalam keadaan sepi.
Untuk
membantu pengunjung yang ingin mengelilingi sepanjang pantai serta kawasan
jalanan off road perbukitan tersedia penyewaan ATV dengan tarif minimal 50 ribu
rupiah tergantung jarak yang ingin ditempuh. Disekitar pantai juga tersedia
home stay namun jumlahnya hanya sedikit saja.
Kami berjalan untuk menemukan pesona pantai ini, makin
kedalam makin terlihat keunikan yaitu air laut yang melewati undakan karang
sehingga mirip air terjun pendek. Debur
ombak sangat kencang pertanda bahwa gelombang besar menghantam karang ditepi
pantai. Pantai Klayar tidak landai dan
dalam sehingga kurang cocok jika dijadikan tempat bermain air. Kita hanya menikmati pemandangannya dari
jauh.
Pesona Pantai Klayar dari atas bukit
Pesona Pantai Klayar yang sesungguhnya terlihat dari
diatas bukit yang bersebelahan dengan pantai.
Pemandangan yang sungguh indah. Hamparan
laut biru jernih dipadu dengan sisa-sisa daratan yang tergerus ombak serta
perbukitan hijau yang membentang berbatasan dengan pantai dan air laut. Dari atas bukit kita dapat menyaksikan yang
khas dari pantai ini yaitu “Seruling Samudera”.
Seruling samudera terjadi karena air laut memasuki celah batu karang. Dari celah batu karang tersebut keluarlah air
memancar seperti air mancur, jika gelombang sangat besar semburan air laut ini
disertai bunyi mirip seruling.
Seruling Samudera yang dapat dilihat dari atas bukit
Kita harus berhati-hati saat berasik ria diatas
bukit karena pinggiran bukit sangat terjal, berbatasan dengan laut yang
memiliki gelombang besar kalau tidak hati-hati bisa terpeleset dan jatuh.
Diatas bukit sambil menikmati pemandangan seruling
samudera dan keindahan alam, kita juga dapat menikmati kelapa muda yang dijual
penduduk sekitar. Tidak banyak yang jualan diatas bukit ini namun hampir
dipastikan selalu ada yang jualan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar