Sabtu, 18 Juli 2015

Wisata Pacitan : Pantai Klayar



Pantai Klayar : Keindahan yang harus dinikmati dengan kewaspadaan

Sepulang perjalanan hari pertama, kami sampai dirumah dengan sambutan hangat keluarga sahabat saya.  Semalaman itu kami bertukar cerita tentang pantai Srau dan pantai Watu Karung.  Dan Pantai Klayar yang akan kami kunjungi besok harinya.  Tak sabar untuk membuktikan cerita kami malam itu tentang pesona Pantai Klayar. 
Keesokan harinya kamipun berangkat menuju Pantai Klayar.

Perjalanan menuju Pantai Klayar yang berjarak 19 km dari simpang Punuk seperti perjalanan menuju pantai lainnya.  Jalanan beraspal, tidak terlalu lebar, berkelok-kelok dan turun naik.  Sepanjang jalan kami melalui hutan jati, ladang-ladang palawija dan pemukiman penduduk.  Dengan waktu tempuh kurang lebih 1,5- 2 jam menggunakan kendaraan bermotor roda dua yang berkecepatan sedang, akhirnya kamipun sampai di Pantai Klayar setelah melewati gerbang dan membayar tiket masuk untuk orang dewasa seharga tiga ribu rupiah perorang.


 Prasasti Pantai Klayar berisi informasi tentang Situs Pantai Klayar

Kesan pertama tentang Pantai Klayar hanyalah pantai sebagaimana biasa seperti yang kami temui di tempat-tempat lain.  Pesonanya belum terlalu nampak begitu kami sampai. Yang terlihat adalah pantai yang berbatasan dengan samudera luas terbentang dengan gelombang laut yang besar. 

 Tampak depan Pantai Klayar

Sepanjang pantai dipasang bendera peringatan bagi pengunjung untuk tidak berenang atau sedekar bermain air. 

Fasilitas yang melengkapi sepanjang pantai terdapat kedai-kedai makanan dan minuman serta berderet-deret toilet yang ada disetiap sudut.  Menurut pedagang kalau hari libur pengunjung sangat banyak sehingga toilet dapat menampung kebutuhan pengunjung.  Kami datang saat itu bukan hari libur jadi suasana sedang dalam keadaan sepi.  

Untuk membantu pengunjung yang ingin mengelilingi sepanjang pantai serta kawasan jalanan off road perbukitan tersedia penyewaan ATV dengan tarif minimal 50 ribu rupiah tergantung jarak yang ingin ditempuh. Disekitar pantai juga tersedia home stay namun jumlahnya hanya sedikit saja.

Kami berjalan untuk menemukan pesona pantai ini, makin kedalam makin terlihat keunikan yaitu air laut yang melewati undakan karang sehingga mirip air terjun pendek.  Debur ombak sangat kencang pertanda bahwa gelombang besar menghantam karang ditepi pantai.  Pantai Klayar tidak landai dan dalam sehingga kurang cocok jika dijadikan tempat bermain air.  Kita hanya menikmati pemandangannya dari jauh. 


Pesona Pantai Klayar dari atas bukit


Pesona Pantai Klayar yang sesungguhnya terlihat dari diatas bukit yang bersebelahan dengan pantai.  Pemandangan yang sungguh indah.  Hamparan laut biru jernih dipadu dengan sisa-sisa daratan yang tergerus ombak serta perbukitan hijau yang membentang berbatasan dengan pantai dan air laut.  Dari atas bukit kita dapat menyaksikan yang khas dari pantai ini yaitu “Seruling Samudera”.  Seruling samudera terjadi karena air laut memasuki  celah batu karang.  Dari celah batu karang tersebut keluarlah air memancar seperti air mancur, jika gelombang sangat besar semburan air laut ini disertai bunyi mirip seruling. 



 Seruling Samudera yang dapat dilihat dari atas bukit

Kita harus berhati-hati saat berasik ria diatas bukit karena pinggiran bukit sangat terjal, berbatasan dengan laut yang memiliki gelombang besar kalau tidak hati-hati bisa terpeleset dan jatuh.
Diatas bukit sambil menikmati pemandangan seruling samudera dan keindahan alam, kita juga dapat menikmati kelapa muda yang dijual penduduk sekitar. Tidak banyak yang jualan diatas bukit ini namun hampir dipastikan selalu ada yang jualan.

Hemm lengkap sudah menikmati keindahan Pantai Klayar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar