Bagian ke-3: Perjalanan di Salatiga
Eksplorasi tempat wisata yang membuat saya penasaran
di Pacitan sudah selesai dilakukan. Kini
saatnya pamitan kepada teman saya sekeluarga untuk melanjutkan perjalanan ke Salatiga. Kunjungan saya ke Kabupaten Salatiga dimulai
dari perjalanan dari Pacitan menuju Solo. Perjalanan pagi hari itu dilakukan menggunakan
angkutan umum bus dari terminal Pacitan.
Waktu perjalanan ditempuh sekitar 2 jam.
Perjalanan lancar karena masih pagi.
Selama perjalanan menuju Solo saya melewati Kabupaten
Wonogiri. Sepanjang perjalanan saya
menikmati pemandangan alam yang sejuk.
Kebun, hutan, rumah-rumah penduduk dan kegiatan pagi masyarakat. Bus yang saya naiki penuh namun tidak
berdesakan. Semua penumpang menempati
tempat duduk masing-masing, tidak ada yang berdiri kecuali jika hendak turun
karena sudah sampai di tujuannya.
Sampai di terminal Solo saya sangat terkesima dengan
suasana dan fasilitas yang dibangun diterminal tersebut. Ini adalah terminal bus termegah yang pernah
saya lihat dan saya datangi. Namun
ketika memasuki kawasan terminal saya diingatkan berkali-kali oleh teman saya
supaya tidak menerima bantuan apapun yang ditawarkan karena mereka adalah calo
yang kerap merugikan penumpang. Saya
diantar sampai bus yang akan membawa saya menuju Salatiga. Bus yang saya naiki adalah patas AC jurusan
Solo – Semarang. Setelah penumpang
penuh, bus pun beranjak meninggalkan kemegahan terminal Solo.
Sepanjang perjalanan menuju Salatiga jalanan
lancar. Sesekali saya mengajak ngobrol
penumpang lain yang bersebelahan tempat duduk dengan saya.
Tidak lama kemudian sayapun sampai di tujuan Simpang Pasar Sapi. Setelah mengontak teman
yang akan saya kunjungi beliau menyarankan saya untuk datang ke kantornya
karena belum wakunya istirahat. Jam 12
siang saya diantar menuju rumahnya dan beristirahat.
Sore harinya saya dan teman menuju Semarang. Ini adalah kali kedua saya mengunjungi Kota
Semarang. Namun kali ini tidak untuk
mengunjungi tempat wisata. Saya hanya
sekalian ingin menikmati suasana malam di Semarang sekedar menikmati
kuliner. Setelah mendapat traktiran
makan malam dengan menu yang mantap di salah satu rumah makan China kamipun
kembali ke Salatiga dengan angkutan Bus yang super penuh oleh karyawan yang
hendak pulang. Dan terpaksa berdiri
untuk beberapa belokan.
Selama di Salatiga, saya mengunjungi Kampung Kopi
Banaran, keliling dalam Kota Salatiga , makan malam di resto khas kota Salatiga
dan menikmati sarapan pagi di alun-alun kota.
Karena kedatangan saya bukan dihari libur jadi teman yang saya tumpangi
tidak leluasa menjadi guide sehingga kunjungan saya singkat dan hanya tempat
terjangkau yang saya datangi.
Kampung Kopi Banaran
Kampung Kopi Banaran merupakan kebun kopi milik PTPN
yang dikelola menjadi tempat wisata.
Fasilitas yang tersedia selain wisata kebun dan petik buah ada antara
lain Penginapan & Spa, Resto, Wisata Outdoor, dan Taman Kupu-kupu.
Untuk mengelilingi kebun tersedia mobil keliling dan
jika ingin lebih menantang tersedia juga
ATV. Saat saya berkunjung hari sedang
hujan sehingga saya hanya mengelilingi tempat terbatas.
Setelah berkeliling, saya dan teman memutuskan untuk
mencicipi menu makanan yang tersedia di resto.
Menu khas resto adalah tentu saja kopi.
Karena saya bukan penikmat kopi jadi saya lebih memilih menu makanan.
Mie rebus Jawa yang panas dan pedas.
Sedangkan teman saya memilih nasi timbel. Hem cocok dinikmati dihari hujan dan
dingin. Untuk oleh-oleh tersedia pula
kopi dan teh yang telah di kemas. Dan
sayapun membawa pulang beberapa bungkus teh untuk oleh-oleh.
Perjalanan pulang dari Kampung kopi saya mampir ke
tempat penjualan tiket kereta untuk pulang esok harinya. Dan sayapun
mendapatkan tiket kereta dengan harga super murah. Sengaja naik ekonomi supaya hemat dan dapat
membaur dengan penumpang lain.
Mesjid Raya Salatiga yang berlokasi di depan alun-alun
Gerbang masuk kawasan wisata Banaran
Kawasan wisata Kampung Kopi Banaran
Kawasan Resort di Kampung Kopi Banaran
Soto Salatiga